Di antara kitab monumental yang membahas ilmu Nahwu adalah Kitab Al-Fiyah Ibnu Malik, buah pena dari Al-Imam Jamaluddin Muhammad bin AbduLlah bin Malik Al-Andalusiy. Meskipun nama ayah beliau Syeikh AbduLlah, beliau malah menyematkan nama kakek beliau di belakang nama, sehingga beliau lebih dikenal dengan nama Syeikh Ibnu Malik. (Ibnu Malik artinya Anak Malik, padahal Malik adalah nama kakek beliau. Nama yang seharusnya adalah Ibnu AbdiLlah, artinya Anak AbduLlah). Mengenai penamaan ini, para ulama menanggapi bahwa itu dilakukan sebagai rasa kerendahan hati Syeikh Ibnu Malik, karena nama beliau dan nama ayah beliau sama persis dengan nama RasuluLlah SAW. dan ayah beliau.
Syeikh Ibnu Malik lahir di kota Jayyan, Andalusia
(sekarang bernama Spanyol), pada awal abad ketujuh. Ketika mendekati umur 30,
beliau memutuskan untuk meninggalkan negara kelahirannya, kemudian bolak-balik
antara Mesir dan Damaskus, hingga beliau wafat di Damaskus pada tahun 762 H.
Syeikh Ibnu Malik mengisi hidupnya dengan belajar tanpa henti. Beliau menjadi
ulama jempolan di bidang Ulumul Lughoh (Bidang-bidang Ilmu yang
berkaitan dengan bahasa, dalam hal ini bahasa Arab) dan syair. Beliau juga
menjadi imam di bidang ilmu qiro’ah (baca Al-Qur’an) dan mampu memahami
hadis dengan sangat baik. Beliau habiskan usia beliau untuk belajar, mengajar
dan mengarang tanpa henti, sampai beliau dipanggil untuk menghadap Allah.
Kitab Alfiyah adalah kitab yang membahas ilmu Nahwu
dan ilmu Shorof, yang sajiannya berbentuk syair. Diberi judul Alfiyah (artinya
seribuan), karena kitab ini memuat 1002 baris syair. Dalam tradisi pesantren,
Alfiyah seringkali dijadikan bahan hafalan dan dianggap sebagai kitab yang
sangat istimewa. Hampir bisa dipastikan bahwa pesantren salaf, bahkan
ma’had-ma’had di berbagai negara di dunia, menggunakan Alfiyah sebagai buku
materi pelajaran dalam kurikulumnya.
Karena kelebihannya, banyak ulama menulis kitab syarah
untuk Alfiyah, dan dari syarah-syarah itu, para ulama kemudian
menuliskan kitab khasyiah yang membahas lebih mendalam kitab syarah.
Di antara kitab syarah dari Alfiyah Ibnu Malik yang terkenal adalah Ibnu
Aqil, Syarh Ibnu Aqil, Dahlan Alfiyah, Syarh Al-Asymuniy,
Syarh Al-Makudiy, Al-Bahjah Al-Mardhiyyah, Dalilus Saalik Ilaa
Alfiyah Ibni Malik, dan masih banyak lagi. Sedangkan judul-judul kitab
khasyiah yang masyhur antara lain: Khasyiah Al-Khudhoriy atas Ibnu
‘Aqil, Khasyiah Ash-Shobban atas syarh Al-Asymuniy, Khasyiah
Ibnu Hamdun atas syarh Al-Makudiy, dst.
Di antara berbagai judul, kitab syarah yang membahas isi
Alfiyah dengan sangat paling renyah dan lugas barangkali adalah Ibnu ‘Aqil.
Sedangkan kitab syarah yang sajiannya sangat gamblang, namun tetap fokus pada
pembahasan isi materi Alfiyah antara lain kitab Dalilus Salik ila
Alfiyah Ibni Malik yang tahun penulisannya tergolong masih sangat baru.
Untuk kitab syarah yang fokus pada pembahasan lafadz dan sisi
kebahasaan (meliputi analisa struktur kalimat, dsb.) dari syair-syair
Alfiyah, Syarh Ibni Aqil dapat diandalkan. Ketiga judul tersebut
sangat direkomendasikan dan menjadi sumber rujukan utama penulisan materi
Muhibbu Alfiyah Ibnu Malik.
Semoga bermanfaat. WaLlahu a’lam.
Referensi:
Taarikh
An-Nahwi Al-‘Arabiy fiy Al-Masyriqi wa Al-Maghribi, cetakan kedua, karya Dr.
Muhammad Al-Mukhtar Walad Abbaah, Beirut: Daar al-Kutub al-Ilmiyyah.
Qodi alq-qudhot termasuk syarah alfiah bukan?
ReplyDelete